JAKARTA, Berdikari Online- Sedikitnya 300-an orang supir truk pelabuhan Belawan Medan melakukan aksi pemogokan, Jumat (22/1). Mereka merasa dirugikan oleh kinerja manager operasional dan manager komersial Belawan International Container Terminal (BICT) saat ini.
Menurut Syafruddin Siregar, coordinator aksi ini, pihak perusahaan pengguna jasa EMKL merugi akibat perubahan waktu bongkar muat, yang seharusnya dikerjakan 2 hari menjadi 4 hari. "Penguna jasa sangat dirugikan dengan free time selama dua hari," katanya.
Selain itu, menurut dia, pihak pengguna jasa juga sangat dirugikan oleh kenaikan biaya tambahan Rp.33.000/feet, namun kinerja BICT sangat mengecewakan. Dia mencontohkan, katanya terminal operator beroperasi selama 24 jam, namun Petugas administrasi pencetakan Nota/ pembayaran dan pencetakan Surat Penyerahan Petikemas (SP2) hanya bekerja separuh hari pada akhir pekan dan juga ikut libur nasional.
Untuk itu, para sopir menuntut agar Manajer Operasional Dan Manager Komersial BICT segera dicopot, dan juga menyerukan pembentukan tim monitoring yang terdiri dari ADPEL Utama Belawan, Polres KP3 Belawan, Persatuan Pekerja Pengguna Jasa (P3J) Pelabuhan Belawan dan DPP PSTP Belawan.
Merespon aksi pemogokan para sopir ini, pihak Direksi PT. Pelindo, Abadi Sembiring, menyatakan siap untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan para pemogok. Pihaknya akan melakukan sejumlah pembenahan secara internal. (Ulf)
Menurut Syafruddin Siregar, coordinator aksi ini, pihak perusahaan pengguna jasa EMKL merugi akibat perubahan waktu bongkar muat, yang seharusnya dikerjakan 2 hari menjadi 4 hari. "Penguna jasa sangat dirugikan dengan free time selama dua hari," katanya.
Selain itu, menurut dia, pihak pengguna jasa juga sangat dirugikan oleh kenaikan biaya tambahan Rp.33.000/feet, namun kinerja BICT sangat mengecewakan. Dia mencontohkan, katanya terminal operator beroperasi selama 24 jam, namun Petugas administrasi pencetakan Nota/ pembayaran dan pencetakan Surat Penyerahan Petikemas (SP2) hanya bekerja separuh hari pada akhir pekan dan juga ikut libur nasional.
Untuk itu, para sopir menuntut agar Manajer Operasional Dan Manager Komersial BICT segera dicopot, dan juga menyerukan pembentukan tim monitoring yang terdiri dari ADPEL Utama Belawan, Polres KP3 Belawan, Persatuan Pekerja Pengguna Jasa (P3J) Pelabuhan Belawan dan DPP PSTP Belawan.
Merespon aksi pemogokan para sopir ini, pihak Direksi PT. Pelindo, Abadi Sembiring, menyatakan siap untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan para pemogok. Pihaknya akan melakukan sejumlah pembenahan secara internal. (Ulf)