PERNYATAAN SIKAP
Nomor : 047/B.1-P/KPP/X/2009
Nomor : 047/B.1-P/KPP/X/2009
TOLAK MOBILISASI TENTARA UNTUK KEPENTINGAN BISNIS!
KEMBALIKAN TENTARA KE BARAK!
KEMBALIKAN TENTARA KE BARAK!
Salam Pembebasan!
“HATI-HATI ADA MILITER LATIHAN”
Papan bertuliskan kalimat diatas tiba-tiba terpasang di lahan konflik antara masyarakat – sebagian besar mereka merupakan anggota STR Kampar – dengan Koperasi Enggal Surya Mitra.
Entah siapa yang memasang, pagi-pagi sekitar senin (26/10/09) anggota STR pun dikejutkan dengan puluhan tentara (diperkirakan sekitar 18 orang) bersenjata lengkap mengawal 3 eskavator, diduga milik Koperasi Enggal Surya Mitra pimpinan Nazaruddin memasuki areal yang beberapa tahun ini dipertahankan oleh masyarakat disana. Sontak saja, hal tersebut menjadi pertanyaan bagi kami, pengurus dan anggota STR.
Ya, mobilisasi tentara kembali lagi terjadi di desa Kijang Rejo, kabupaten Kampar ini. Lebih parah lagi, kali ini sang mobilisator berani mengklaim bahwa lahan tersebut akan digunakan oleh militer sebagai tempat latihan militer.
“HATI-HATI ADA MILITER LATIHAN”
Papan bertuliskan kalimat diatas tiba-tiba terpasang di lahan konflik antara masyarakat – sebagian besar mereka merupakan anggota STR Kampar – dengan Koperasi Enggal Surya Mitra.
Entah siapa yang memasang, pagi-pagi sekitar senin (26/10/09) anggota STR pun dikejutkan dengan puluhan tentara (diperkirakan sekitar 18 orang) bersenjata lengkap mengawal 3 eskavator, diduga milik Koperasi Enggal Surya Mitra pimpinan Nazaruddin memasuki areal yang beberapa tahun ini dipertahankan oleh masyarakat disana. Sontak saja, hal tersebut menjadi pertanyaan bagi kami, pengurus dan anggota STR.
Ya, mobilisasi tentara kembali lagi terjadi di desa Kijang Rejo, kabupaten Kampar ini. Lebih parah lagi, kali ini sang mobilisator berani mengklaim bahwa lahan tersebut akan digunakan oleh militer sebagai tempat latihan militer.
Dugaan bahwa tentara tersebut dimobilisasi oleh Nazaruddin cs, dikuatkan oleh adanya sms petinggi kepolisian di Polsek Tapung Hilir kepada atasannya bahwa Nazaruddin diduga menggunakan 18 anggota TNI (diduga dari satuan 132 Salo, Kampar) untuk mengawal 3 escavator.
Seorang tentara dikabarkan sempat melakukan pemukulan terhadap kawan “bimbim” yang merupakan aktivis SEGERA. Bimbim beserta beberapa kawan lainnya ditugaskan untuk melakukan pengambilan gambar seputar kebenaran akan adanya latihan militer di lokasi konflik.
Namun, kedok penggunaan lahan konflik sebagai tempat latihan militer itu terbantahkan dengan penjelasan apparatus kepolisian yang menyatakan dengan tegas kalau tidak ada tempat latihan militer di lokasi yang dimaksud.
Cara-cara memobilisasi tentara sebagai penjaga modal atau satuan pengamanan sebuah perusahaan sudah jelas melanggar aturan hokum yang berlaku. Apalagi dia dimobilisasi dan menggunakan cover lahan yang akan dikuasai sebagai tempat latihan militer.
Padahal jika masyarakat yang sudah muak dengan konflik yang tak kunjung selesai ini menggunakan emosinya, maka jatuhnya korban pastilah tak dapat dihindarkan. Namun demikian, petinggi TNi sekana tidak pernah mengambil tindakan jelas menyoal “pembayaran” anak buahnya untuk dimobilisasi demi kepentingan pengusaha, apalagi mempunyai hasrat untuk merampas tanah kaum tani.
Dari itu, kami Serikat Tani Riau yang berafiliasi dengan Serikat Tani Nasional terhadap hal ini menyatakan sikap dengan tegas:
- Panglima TNI, Kodam Bukit Barisan serta seluruh instansi militer terkait harus segera menarik mundur semua pasukan/personil yang ditempatkan sebagai pengawal pengusaha/asset pengusaha, apalagi kekuatan TNI diduga digunakan untuk menindas rakyat, seperti halnya yang terjadi di tapung Panglima TNI mesti mengusut orang yang menggunakan nama TNI sebagai alat menakut-nakuti rakyat, seperti pemasangan plang tempat latihan militer yang sebenarnya palsu atau tidak ada
- Pemerintahan SBY-Boedi mesti segera menyelesaikan dengan cepat akan konflik agraria yang terjadi di Kampar antara masyarakat 9 desa dengan Koperasi Enggal Surya Mitra milik Topaz Karya Indah. Penyelasian ini juga mesti dibarengi dengan melakukan inclaving terhadap seluruh tanah rakyat yang ada dalam HPH/TI PT Arara abadi di kabupaten/kota yang ada di Riau. Selanjutnya, SBY-Boedi juga mesti menyelesaikan seluruh konflik agraria yang ada di Indonesia, serta melakukan redistrubusi lahan HPH/TI bermasalah ke masyarakat
- SBY-Boedi mesti menegaskan kepada Menteri Kehutanan agar segera mencabut izin seluruh pemegang HPH/TI bermaslah di Indonesia
- Kami menghimbau agar kepada seluruh gerakan rakyat untuk bersama-sama melawan Kapitalisme Neoliberal yang sedang bercokol di Indonesia. Tanpa persatuan gerakan, tidak akan ada kemenangan
Demikianlah hal ini kami sampaikan. Atas perhatian kawan-kawan kami mengucapkan terimakasih.
BANGUN PEMERINTAHAN KOALISASI NASIONAL MENGHADANG KAPITALISME-NEOLIBERAL
TANAH, MODAL, TEKNOLOGI MODERN, MURAH, MASSAL UNTUK PERTANIAN KOLEKTIF DI BAWAH KONTROL DEWAN TANI
Pekanbaru, 26 Oktober 2009
Rinaldi, S.Sos
(Ketua Umum)
------------------------------
Antony Fitra
(Pjs. Sekretaris Jenderal)
TANAH, MODAL, TEKNOLOGI MODERN, MURAH, MASSAL UNTUK PERTANIAN KOLEKTIF DI BAWAH KONTROL DEWAN TANI
Pekanbaru, 26 Oktober 2009
Rinaldi, S.Sos
(Ketua Umum)
------------------------------
Antony Fitra
(Pjs. Sekretaris Jenderal)