SRMI DKI Jakarta
[JAKARTA] Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injil Arastamar (Setia) membagikan bunga dan selebaran berisi petisi dukungan dari Solidaritas Nasional Peduli Setia (SNPS) kepada para pengguna jalan Let Jend S Parman, Jakarta Barat, pada Sabtu (31/10) pagi.
Ketua Senat STT Setia, Alexander Dimu, mengatakan, SNPS merupakan gabungan dari organisasi massa dan universitas di Jakarta yang menyatakan sikap mendukung perjuangan para mahasiswa Setia untuk mendapat tempat belajar yang layak. "Petisi kepada bangsa berisi pernyataan sikap itu kami susun usai menggelar acara perenungan bertajuk 1.000 lilin di tempat penampungan Setia di gedung kantor lama Wali Kota Jakarta Barat di Let Jend S Parman, Jumat (30/10) malam," tuturnya pada SP.
Alex mengungkapkan, acara malam perenungan itu dihadiri oleh 15 organisasi yang menyatakan diri mendukung Setia. Organisasi yang tergabung dalam SNPS adalah Liga Nasional Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jaringan Indonesia Raya (JIRA).
Selain itu, kata Alex, juga ada Himpunan Warga Gereja Indonesia (HWGI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Trinitas, Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (FNMPP), Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Tarekat Saudara Sebangsa (TSS), Jaya Bangsaku (JB), Serikat Rakyat Miskin Indonesi (SRMI).
"Kami juga mendapat dukungan dari para mahasiswa dari Universitas Nasional (Unas), Universitas Kristen Indonesia (UKI), Ikatan Mahasiswa Nias (Imani), Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STTJ)," urainya.
Ketua Senat STT Setia, Alexander Dimu, mengatakan, SNPS merupakan gabungan dari organisasi massa dan universitas di Jakarta yang menyatakan sikap mendukung perjuangan para mahasiswa Setia untuk mendapat tempat belajar yang layak. "Petisi kepada bangsa berisi pernyataan sikap itu kami susun usai menggelar acara perenungan bertajuk 1.000 lilin di tempat penampungan Setia di gedung kantor lama Wali Kota Jakarta Barat di Let Jend S Parman, Jumat (30/10) malam," tuturnya pada SP.
Alex mengungkapkan, acara malam perenungan itu dihadiri oleh 15 organisasi yang menyatakan diri mendukung Setia. Organisasi yang tergabung dalam SNPS adalah Liga Nasional Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jaringan Indonesia Raya (JIRA).
Selain itu, kata Alex, juga ada Himpunan Warga Gereja Indonesia (HWGI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Trinitas, Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua (FNMPP), Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), Tarekat Saudara Sebangsa (TSS), Jaya Bangsaku (JB), Serikat Rakyat Miskin Indonesi (SRMI).
"Kami juga mendapat dukungan dari para mahasiswa dari Universitas Nasional (Unas), Universitas Kristen Indonesia (UKI), Ikatan Mahasiswa Nias (Imani), Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (STTJ)," urainya.
Ketua Setia, Matheus Mangentang, mengatakan, pascabentrok antara mahasiswa dan aparat pada Senin (26/10) lalu, dirinya beberapa kali mendapat telepon gelap yang meminta pihaknya segera angkat kaki dari gedung kantor lama Wali Kota Jakarta Barat.
"Dari suaranya ada yang perempuan dan ada juga yang pria. Tapi kami akan tetap bertahan di sini, sampai Pemprov DKI memberi kami tempat yang layak untuk ditempati," tegasnya.
(Berita SRMI.onlin)
