Kamis, 11 Februari 2010

Sembako Naik, Ratusan Rakyat Miskin Memasak “Batu” Di Depan Istana

JAKARTA, Berdikari Online: Ratusan massa dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) melakukan aksi di depan Istana Negara, Kamis (11/2) untuk memprotes kenaikan harga sembako akhir-akhir ini.

Dalam aksi tersebut, massa membokongi istana Negara sebagai bentuk protes terhadap kegagalan SBY-Budiono mengontrol kenaikan harga sembako. "Kami sudah menilai SBY-Budiono mengalami kegagalan total. Mengontrol sembako pun mereka tak sanggup," ujar Ketua Umum Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Marlo Sitompul saat menyampaikan orasinya.

Selain itu, massa juga menggelar aksi tetrikal untuk menggambarkan penderitaan rakyat akibat kenaikan harga sembako. Hampir seluruh peserta aksi makan nasi akin, sedangkan dua orang yang digambarkan SBY-Budiono sedang memakan nasi, ayam, dan lauk-pauk dari luar negeri. Bukan itu saja, sebagian ibu-ibu peserta aksi juga melakukan aksi "memasak batu" di depan Istana Negara, sebagai dampak lebih lanjut dari krisis pangan dan kemiskinan di dalam negeri.

Menurut Marlo Sitompul, dua bulan lebih setelah SBY-Budiono dilantik, kenaikan harga beras saling berburu dengan kenaikan harga gula dan minyak goreng di seluruh Indonesia: Beras naik sebesar 15% (BPS), Gula naik rata-rata 13-15%, dan minyak goreng sudah menembus harga Rp 10.500.

Dikatakannya, kenaikan harga sembako dipicu oleh keputusan pemerintah untuk menempatkan harga sembako dalam mekanisme pasar global, sehingga penentuan harga sembako di dalam negeri sangat dipengaruhi oleh tingkat harga komoditi di pasar global.

Marlo menjelaskan, pemerintah telah melepaskan tanggung jawab untuk mengontrol harga kebutuhan pokok, sehingga rakyat menjerit karena kenaikan harga tidak terkontrol. "SBY sanggup menghadirkan mobil mewah untuk menteri, menaikkan gaji menteri, dan menghadirkan pesawat kepribadian baru, tetapi tidak sanggup menghadirkan beras, minyak goreng, dan gula untuk rakyat," tegasnya.

Untuk itu, dalam pernyataan sikapnya, SRMI menuntut agar pemerintahan SBY segera mengalihkan dana untuk kenaikan gaji menteri, mobil mewah menteri, dan pesawat kepresidenan untuk mensubsidi pendirian depot-depot sembako murah bagi rakyat miskin.

Selain itu, SRMI juga menuntut agar pemerintah segera menaikkan daya beli rakyat Indonesia, dengan menaikkan upah buruh, pembukaan lapangan kerja dan padat karya untuk kaum penganggur, dan pengucuran kredit usaha mikro bagi rakyat miskin. (Ulf)

 

Berita SRMI.online Copyright © 2008 Designed by Dewan Pimpinan Nasional Serikat Rakyat Miskin Indonesia