MATARAM, Berdikari Online: Aliansi Parlemen Jalanan (APJ) NTB menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus melakukan perlawanan secara permanen terhadap neoliberalisme dan segala manifestasinya.
Hal ini diungkapkan oleh sedikitnya 200 orang aktivis APJ saat menggelar aksi di Kantor Gubernur NTB, Kamis (28/1). Di sini, massa mendesak agar Gubernur baru berani membokongi kebijakan neoliberal yang dianut pemerintah pusat.
“Rejim neoliberal SBY-Budiono sudah terbukti gagal. Namun, kegagalannya bukan hanya dalam bingkai kebijakan nasional, tetapi juga termanifestasi di tingkat lokal,” ujar Ahmad Rifai selaku koordinator APJ NTB kepada Berdikari Online.
Ahmad Rifai menjelaskan, berbagai persoalan rakyat di tingkat lokal sangat terkait dengan ekspresi neoliberalisme, seperti konflik tanah, eksploitasi sumber daya alam, kejatuhan harga produk pertanian, dan mahalnya biaya pelayanan publik.
Dalam aksi itu, aktivis APJ juga membakar kartu NPWP sebagai simbol kemarahan pembayar pajak atas hilangnya pajak mereka karena dikorup oleh pemerintah. “pajak yang kami bayarkan seharusnya dipergunakan untuk pembangunan. Tetapi, pada kenyataannya, pajak tersebut telah dirampok oleh birokrat korup untuk memperkaya diri sendiri,” ujar korlap aksi saat menyampaikan orasinya.
Di Posting Dari Berdikari online