Jumat, 26 Juli 2013

Pidato Politik Web Warouw (Salah Satu Pendiri PRD) Pada HUT PRD Ke-17

HANYA RAKYAT YANG BISA
MENYELAMATKAN NEGERI INI!!!
Kawan-kawan kader Partai Rakyat Demokratik yang aku cintai,
Hari ini kita merayakan 17 tahun usia Partai yang kita bangun dengan darah dan air mata. Bersama waktu generasi terus berganti, pimpinan juga berganti, partai bergulat berusaha mengatasi berbagai persoalan-persoalan rakyat yang tak pernah kunjung selesai silih berganti menjerat leher rakyat.
Dari luar aku melihat. semakin lama partai semakin dewasa dan menjadi lebih kuat dalam pendirian sebagai Partai kader sekaligus Partai Rakyat. Partai terus belajar untuk bisa tetap teguh dalam melangkah memimpin rakyat ke arah pembebasan. Dipandu dengan prinsip-prinsip perjuangan revolusioner Partai selalu memperbaharui taktik dan strateginya untuk bisa membangun kesadaran rakyat dan menggalang perlawanan sambil terus membangun kekuatan-kekuatan rakyat dari pabrik, kampus, kampung dan desa-desa.
Setiap tahun kita memperingati kelahiran partai kita, setiap tahun ada taktik baru lahir menjawab persoalan mendesak rakyat dari pusat kekuasaan di Jakarta sampai kepelosok-pelosok desa, kampung, pabrik dan kampus-kampus.  Setiap taktik yang berganti tetap dipandu pada strategi merebut dan membangun kekuasaan-kekuasaan rakyat senyata-nyatanya di Indonesia.
Partai Rakyat Demokratik didirikan dan dibangun oleh kader dan rakyat Indonesia untuk satu tujuan tidak lain dan tidak bukan yaitu mendirikan kekuasaan rakyat. Karena kita percaya hanya apabila rakyat berkuasa maka semua kepentingan diabdikan dan tunduk untuk kepentingan rakyat. Tanpa kekuasaan rakyat secara nyata maka tidak mungkin kepentingan rakyat dapat dipastikan. Tanpa memastikan kepentingan rakyat adalah mustahil untuk merebut kesejahteraan bagi rakyat. Tanpa kesejahteraan rakyat, maka omongkosong  kebahagiaan akan dapat dicapai oleh rakyat Indonesia. Jika rakyat tidak bahagia, adalah mustahil kita para kader PRD bisa merasakan kebahagiaan dalam hidup kita ini.
Kawan-kawan kader Partai Rakyat Demokratik yang aku cintai,
17 tahun usia Partai Rakyat Demokratik, bukanlah perkara mudah bagi kita semua. Tidak peduli apakah kita menjadi pimpinan partai, pengurus partai, kader partai,– di dalam atau di luar partai,–kita semua punya satu pikulan yang sama, kita semua punya satu beban yang sama beratnya. Pikulan yang setiap tahun bertambah berat itu adalah hutang kita pada rakyat dan pada sejarah.
Apakah pikulan hutang tersebut? Pikulan hutang itu bernama janji kita untuk membebaskan rakyat dan merebut kekuasaan untuk mendirikan kekuasaan rakyat! Janji yang 17 tahun lalu sudah kita ikrarkan pada waktu mendirikan partai ini. Janji yang sebagai pribadi kita ucapkan dalam sumpah setia kita ketika berkomitmen masuk menjadi anggota kader Partai Rakyat Demokratik. Janji yang secara sedar kita ucapkan semenjak pendirian partai sampai saat ini tidak pernah mati, karena selalu tercatat dalam benak rakyat Indonesia dari generasi ke generasi.
Dalam hati kita yang paling dalam dan paling jujur,–janji pada rakyat itu terus mengejar, menagih, mengganggu setiap istirahat maupun dalam perjalanan hidup kita di dalam Partai atau pun diluar Partai. Siapapun kita saat ini yang berada diluar Partai, kemanapun kita berlari dan sembunyi,–tapi  janji kita sebagai kader Partai Rakyat Demokratik sudah kadung tertoreh selama 17 tahun dalam sejarah dan tak terhapus dalam benak rakyat yang tertindas di pabrik-pabrik, kampung-kampung miskin kota dan pelosok desa dari Sabang sampai Merauke.
Kawan-kawan kader Partai Rakyat Demokratik yang aku cintai,
Tidak ada yang bisa membantah dan memungkiri, bahwa sejak berdirinya Partai Rakyat Demokratik berhasil mempelopori gerakan rakyat melawan Orde Baru yang berujung pada kebangkitan massa rakyat secara nasional menggulingkan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998. Usia dua tahun Partai Rakyat Demokratik pada waktu itu masih terlalu muda untuk melanjutkan gerakan rakyat menjadi sebuah revolusi.
Revolusi yang seharusnya mengantarkan rakyat pada kekuasaan di tengah jalan bisa dimanipulasi oleh kaum reformis. Para kaki tangan neoliberal berhasil mengkonsolidasikan diri dengan merebut parlemen untuk mengamandemen UUD’45 dengan tujuan memastikan kembali kepentingan eksploitasi terhadap rakyat dan sumber daya alam Indonesia.
Kaum reformis yang menjadi kaki tangan neokolonial itu bukan saja berhasil membajak revolusi demokrasi nasional yang digariskan oleh Partai Rakyat Demokratik. Kaum reformis telah berhasil meruntuhkan fondasi bernegara yang terpatri di dalam batang tubuh UUD’45 dan Pancasila.
Dari waktu ke waktu, reformasi semakin menunjukkan kegagalannya dihadapan rakyat. Rakyat semakin sadar telah ditipu oleh kepalsuan refomasi.
Di setiap pelosok pedesaan, kaum tani yang semakin sulit menghadapi himpitan ekonomi akibat tanah-tanahnya untuk bercocok tanam secara terang-terangan dirampas oleh pemilik modal yang didukung oleh aparatus penguasa.
Di setiap lorong kota-kota besar, orang-orang miskin masih kesulitan mendapatkan sesuap nasi, hidup penuh hina dina ditengah  kesombongan gemerlap kota.
Di pabrik-pabrik, keringat kaum buruh terus diperas melanjutkan roda penindasan kapitalisme yang mengganas di era neokolonial saat ini. Kaum buruh hanya bisa mengejar kenaikan upah tanpa bisa menikmati pembagian keuntungan dari hasil produksi yang diciptakan oleh kedua tangannya.
Di rumah-rumah sakit, barisan orang-orang miskin ditolak mendapatkan pelayanan kesehatan karena tidak memiliki biaya dan jaminan kesehatan.
Di Papua, sampai hari ini rakyat masih hidup dibawah teror yang sewaktu-waktu merengut nyawa putra-putri Papua. Pemiskinan, pembodohan bahkan genosida terus berlanjut memuluskan berbagai perusahaan asing masuk memperkosa hak-hak rakyat Papua.
Kawan-kawan kader Partai Rakyat Demokratik yang aku cintai,
Bagi para politisi, tahun 2013 adalah tahun politik yang menentukan menuju 2014. Bagi mereka tahun ini adalah persiapan uang untuk membeli hati dan suara dari rakyat agar memilih mereka menjadi anggota DPRD di Kabupaten dan propinsi dan DPR Pusat. Para calon-calon presiden berlomab mencari dana untuk merebut kursi kepresidenan. Semua dilakukan secara terang-terangan nyata dihadapan rakyat. Sementara pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah sudah tidak peduli lagi terhadap penderitaan hidup rakyat.
Dua kenyataan ini meningkatkan kesadaran rakyat bahwa siapapun yang ingin berkuasa dan duduk di kursi parlemen pasti akan menghamburkan uang sogokan. Rakyat juga sadar bahwa watak dari para politisi-politisi dadakan itu akan kembali menindas rakyat pada saat mereka berkuasa.
Ada dua kesimpulan dalam hati dan benak rakyat saat ini mensikapi kekuasaan. Pertama, rakyat tidak mau lagi tertipu oleh politisi yang menyiapkan sogokan. Untuk itu rakyat memilih menipu sebelum ditipu para politisi. Sebanyak-banyaknya uang sogokan akan diambil oleh rakyat, tanpa perlu ada kesetiaan dalam memilih. Dibeberapa komunitas dan daerah, rakyat menagih komitmen dan mempersiapkan sanksi bagi politisi yang akan berkhianat. Rakyat sudah siap-siap mendirikan pengadilan rakyat!
Kedua, rakyat menyadari bahwa kekuasaan harus direbut untuk memastikan kepentingannya di masa depan. Rakyat sadar bahwa penderitaan selama ini karena kekuasaan ada ditangan para elit politik yang mengatas namakan rakyat tapi menindas rakyat.
Kawan-kawan kader Partai Rakyat Demokratik yang aku cintai,
Partai Rakyat Demokratik tidak bisa menutupi mata dari realitas pemilu yang akan dihadapi pada 2014 nanti. Tapi partai juga tidak bisa mentup mata dari keharusan rakyat untuk merebut kekuasaan. Sekali lagi Partai berada ditengah-tengah situasi objektif seperti saat ini yang mengharuskan Partai memilih taktik dan strategi setepat-tepatnya.
Dibawah kepemimpinan kawan-kawan pimpinan di Komite Pimpinan Pusat aku percaya, Partai akan menemukan rumusan yang tepat untuk mengarungi situasi politik 2013-2014 yang akan datang ini.
Kemampuan Partai akan sangat tergantung juga pada persatuan yang dibangun oleh Komite Pimpinan Pusat dari tingkat nasional sampai ke desa, kampung, kampus dan pabrik-pabrik diseluruh Indonesia.  Akan sangat tergantung juga pada dukungan dari seluruh kader yang tersebar disemua lini di luar struktur organisasi Partai. Bahkan akan sangat bergantung juga dari kemampuan partai nantinya untuk menggalang front persatuan dengan berbagai kekuatan politik yang revolusioner dan progresif.
Jangan biarkan rakyat lama menunggu arah dan kepemimpinan Partai Rakyat Demokratik.
Semua upaya kita satukan dan diabdikan kembali pada satu tujuan yaitu melunasi hutang pada sejarah dan pada rakyat :
RAKYAT HARUS BERKUASA!
HANYA RAKYAT YANG BISA MENYELAMATKAN NEGERI INI!
MANDIRI, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR !

Selamat dan panjang umur Partai Rakyat Demokratik !
Bangkitlah Revolusi Rakyat!

Jakarta, 22 Juli 2013

Web Warouw
 

Berita SRMI.online Copyright © 2008 Designed by Dewan Pimpinan Nasional Serikat Rakyat Miskin Indonesia