Selasa, 31 Juli 2012

'Polisi harus usut tuntas bentrokan di Sumsel'





Sabtu, 28 Juli 2012
Dewan Pimpinan Nasional Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) mengecam tindakan polisi terhadap warga di desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (27/7).

"Polri harus mengusut tuntas penembakan terhadap Warga Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan," kata Ketua Umum SRMI Wahida Baharuddin Upa dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Sabtu (28/7).

Dia menilai, tindakan personel Brimob yang berujung pada tewasnya anak berumur 12 tahun bernama Angga bin Darmawan, tidak berprikemanusiaan. "Tindakan Brimob itu sangat tidak berprikemanusian, telah melanggar nilai-nilai kemanusian. Kepolisian tidak jauh beda dengan tindakan kekejaman Belanda sebelum kemerdekaan,"

Menurutnya, polisi sebagai pelayan masyarakat harusnya tak memiliki keberpihakan dalam konflik agraria. Polisi seharusnya mengambil posisi hanya sebagai pengaman.

"Tidak boleh ikut campur terlalu dalam yang membela dari salah satu kubu yang bersengketa," kata dia.

Dia mengatakan, Kepolisian seharusnya mengutamakan jalur diplomasi dalam menyelesaikan konflik antar kubu yang bermasalah. Polisi seharusnya memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk duduk bersama.

"Sehingga dua kubu yang bertentangan bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dengan aparat kepolisian di Desa Limbang Jaya, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (27/7) kemarin.

Akibat bentrokan itu, seorang anak berusia 12 tahun bernama Angga bin Darmawan tewas karena tertembak personel Brimob. Sementara, empat orang lainnya mengalami luka tembak.


Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-harus-usut-tuntas-bentrokan-di-sumsel.html
 

Berita SRMI.online Copyright © 2008 Designed by Dewan Pimpinan Nasional Serikat Rakyat Miskin Indonesia