SRMI Sulawesi Selatan
Ratusan rakyat miskin dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Kota Makasar, Selasa, menggelar aksi di depan Kantor Bank Indonesia cabang Makasar, untuk menuntut pencopotan Budiono dan Sri Mulyani terkait kasus century.
"Kasus century ini adalah kriminal, kata Jusuf Kall. Jadi, siapapun yang memberikan restu terhadap pengucuran dana sebesar Rp6,7 triliun kepada bank century ini, maka mereka sudah melakukan persekongkolan kriminal," ujar Firdaus, ketua Dewan Pimpinan Kota Serikat Rakyat Miskin Indonesia Makassar, siang tadi (01/12).
Dalam kasus itu, menurutnya, presiden SBY pun harus bertanggung jawab sebab terkait dengan domain kebijakan ekonomi dan politiknya. Dua pejabat yang didugat terlibat, Budiono dan Sri Mulyani, merupakan dua kolega terbaik presiden SBY.
Apalagi, ia menambahkan, ada pihak yang menduga bahwa aliran dana Bank Century terkait dengan partai demokrat, kendaraan politik SBY pada saat pemilu legislatif dan presiden lalu.
"PPATK harus segera mengungkap aliran dana Bank Century ini. Kalau ada yang tersangkut dengan partai politik, berarti hasil pemilu bisa digugat," ujarnya.
Dalam aksinya, massa SRMI melepas dua balon gas berukuran besar, memuat gambar Budiono dan Sri Mulyani, sebagai bentuk seruan moral untuk pelepasan kedua orang ini dari jabatan masing-masing.
Setelah menggelar aksi di depan Kantor BI Makasar, massa SRMI melanjutkan aksinya menuju Monumen Mandala, untuk bergabung dengan kelompok massa lainnya.
Ratusan rakyat miskin dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Kota Makasar, Selasa, menggelar aksi di depan Kantor Bank Indonesia cabang Makasar, untuk menuntut pencopotan Budiono dan Sri Mulyani terkait kasus century.
"Kasus century ini adalah kriminal, kata Jusuf Kall. Jadi, siapapun yang memberikan restu terhadap pengucuran dana sebesar Rp6,7 triliun kepada bank century ini, maka mereka sudah melakukan persekongkolan kriminal," ujar Firdaus, ketua Dewan Pimpinan Kota Serikat Rakyat Miskin Indonesia Makassar, siang tadi (01/12).
Dalam kasus itu, menurutnya, presiden SBY pun harus bertanggung jawab sebab terkait dengan domain kebijakan ekonomi dan politiknya. Dua pejabat yang didugat terlibat, Budiono dan Sri Mulyani, merupakan dua kolega terbaik presiden SBY.
Apalagi, ia menambahkan, ada pihak yang menduga bahwa aliran dana Bank Century terkait dengan partai demokrat, kendaraan politik SBY pada saat pemilu legislatif dan presiden lalu.
"PPATK harus segera mengungkap aliran dana Bank Century ini. Kalau ada yang tersangkut dengan partai politik, berarti hasil pemilu bisa digugat," ujarnya.
Dalam aksinya, massa SRMI melepas dua balon gas berukuran besar, memuat gambar Budiono dan Sri Mulyani, sebagai bentuk seruan moral untuk pelepasan kedua orang ini dari jabatan masing-masing.
Setelah menggelar aksi di depan Kantor BI Makasar, massa SRMI melanjutkan aksinya menuju Monumen Mandala, untuk bergabung dengan kelompok massa lainnya.
(Berdikari Online)