Makassar (Berdikari-Online) - Peringatan hari antikorupsi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berlangsung sangat meriah. Berbagai organisasi mahasiswa, akademisi, buruh, serikat rakyat miskin, LSM turun ke jalan untuk melalukan perlawanan terhadap korupsi.
Pantauan Berdikari Online, Rabu (09/12), kumpulan massa yang berjumlah ribuan berlangsung di beberapa titik, diantaranya depan Kampus Unhas, di pintu Tol Reformasi, Depan Kantor Gubernur, Gedung DPRD, Kantor Bank Indonesia, dan Lapangan Karebosi.
Jalanan di depan Kantor DPRD Sulsel hingga di depan Kampus Univeritas Muslim Indonesia tertutup oleh lautan massa. Mereka berasal dari berbagai kampus dan organisasi pergerakan. Sedikitnya 17 kampus di Makassar nampak sedang menyiapkan massa dan menggelar pemanasan di depan kampus masing-masing. Di antaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri 45, Universitas Negeri Makassar, dan sebagainya.
Dari keseluruhan kelompok yang bergerak dalam aksi ini, ada tiga kelompok utama yang memobilisasi massa besar, yaitu Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Front Rakyat Antikorupsi (FRAKSI), dan Koalisi Masyarakat Sipil Sulsel.
Koordinator Front Rakyat Anti Korupsi, Anshar Manrulu mengatakan, jumlah organisasi mahasiswa dan rakyat yang terlibat dalam aksi memperingati hari anti-korupsi se-dunia sangat banyak dan beragam. Jumlah mereka bisa mencapai 20 ribu orang.
Dijelaskan Anshar, pihaknya mengerahkan sedikitnya 4000 ribu orang massa, gabungan dari organisasi mahasiswa, buruh, petani, kaum miskin kota, dan sejumlah akademisi.
Pantauan Berdikari Online, Rabu (09/12), kumpulan massa yang berjumlah ribuan berlangsung di beberapa titik, diantaranya depan Kampus Unhas, di pintu Tol Reformasi, Depan Kantor Gubernur, Gedung DPRD, Kantor Bank Indonesia, dan Lapangan Karebosi.
Jalanan di depan Kantor DPRD Sulsel hingga di depan Kampus Univeritas Muslim Indonesia tertutup oleh lautan massa. Mereka berasal dari berbagai kampus dan organisasi pergerakan. Sedikitnya 17 kampus di Makassar nampak sedang menyiapkan massa dan menggelar pemanasan di depan kampus masing-masing. Di antaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri 45, Universitas Negeri Makassar, dan sebagainya.
Dari keseluruhan kelompok yang bergerak dalam aksi ini, ada tiga kelompok utama yang memobilisasi massa besar, yaitu Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Front Rakyat Antikorupsi (FRAKSI), dan Koalisi Masyarakat Sipil Sulsel.
Koordinator Front Rakyat Anti Korupsi, Anshar Manrulu mengatakan, jumlah organisasi mahasiswa dan rakyat yang terlibat dalam aksi memperingati hari anti-korupsi se-dunia sangat banyak dan beragam. Jumlah mereka bisa mencapai 20 ribu orang.
Dijelaskan Anshar, pihaknya mengerahkan sedikitnya 4000 ribu orang massa, gabungan dari organisasi mahasiswa, buruh, petani, kaum miskin kota, dan sejumlah akademisi.
Sempat terjadi bentrokan antara Kepolisian dan Mahasiswa, ketika ribuan mahasiswa dari berbagai kampus berupaya menemui Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, namun dilarang oleh polisi dengan tembakan water cannon dan gas air mata. Sebagai balasan, Mahasiswa melempari polisi dan kantor Gubernur dengan batu. (Rd)